32 research outputs found

    Reducing Child Aggressivity Through Dakon Traditional Games: Literature Review

    Get PDF
    Nowadays, forms of aggressiveness often occur ranging from verbal aggression behaviors such as mocking and berating and non-verbal aggression such as serious violence such as brawls, persecution, and even murder. This study aims to identify how to reduce children's aggression through traditional dakon/congklak games. This study used a systematic literature review using 5 national journals which were analyzed descriptively qualitatively to obtain conclusions. The results showed that traditional games such as dakon/congklak have the potential to reduce children's aggressive behavior. These games can improve socialization skills, develop patience and accuracy, build a spirit of sportsmanship, improve analytical skills, develop creativity, and strengthen self-development.  Keywords: Aggressiveness; Dakon; Traditional Game

    Kecemasan Berobat ke Pelayanan Kesehatan Selama Pandemi pada Masyarakat Randutatah Paiton Probolinggo

    Get PDF
    Penyebaran COVID-19 berlangsung dengan cepat di Indonesia dan menyebabkan kekhawatiran sehingga menimbulkan perasaan cemas dan takut yang merupakan respon umum dari manusia dengan lingkungan yang tedampak. Kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul saat individu sedang stres, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang membuat individu merasa khawatir. Kecemasan yang berkepanjangan akan menyebabkan stres sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari serta menimbulkan ketidakstabilan situasi dan kondisi salah satunya masyarakat takut untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecemasan berobat ke pelayanan kesehatan selama pandemi pada masyarakat Randuatatah Paiton Probolinggo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam (indepth interview). Subjek yang diwawancari sebanyak 3 subjek dengan kriteria masyarakat yang menolak berobat ke pelayanan kesehatan. Hasil penelitian di ketahui bahwa di masa pandemi saat ini masyarakat Randutatah Paiton Probolinggo yang sakit memilih untuk merawat diri dirumah dengan membeli obat diapotik atau menggunakan minuman herbal karena ketika harus memeriksakan diri ke rumah sakit ataupun klinik kesehatan, masyarakat merasa khawatir saat mengikuti prosedur rumah sakit yang menurut pendapat masyarakat tenaga kesehatan terlalu lama dalam penanganan dan gejala yang mereka keluhkan selalu dikatakan covid.Kata kunci: Kecemasan, Pandemi, Pelayanan Kesehata

    Loneliness dan perilaku agresi pada remaja fatherless

    Get PDF
    This study aims to determine the relationship between loneliness and aggressive behavior in fatherless adolescents in Surabaya. The hypothesis in this study is that there is a positive and significant relationship between loneliness and aggressive behavior in fatherless adolescents in Surabaya. The method in this research is quantitative research using total sampling technique. The subjects in this study were 45 fatherless teenagers in Suarabaya. The data collection instrument used a Likert scale. The research data was taken using the loneliness scale consisting of 34 items and the aggressiveness scale consisting of 24 items. Analysis of the data in this study using Product Moment correlation with the help of IBM SPSS Statistics 25 and obtained the results of 0.518 with a significance of p = 0.000. That is, there is a positive correlation or relationship between the loneliness variable and aggressive behavior in fatherless adolescents in Surabaya. The higher the loneliness that occurs in fatherless adolescents in Surabaya, the higher the incidence of aggressive behavior in fatherless adolescents in Surabaya. On the other hand, the lower the level of loneliness in fatherless adolescents in Surabaya, the lower the level of aggressive behavior that will arise in fatherless adolescents in Surabaya.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan loneliness dengan perilaku agresi pada remaja fatherless di Surabaya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara loneliness dengan perilaku agresi pada remaja fatherless di Surabaya. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik total sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah 45 remaja fatherless di Suarabaya. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala likert. Data penelitian diambil menggunakan skala loneliness yang terdiri dari 34 aitem dan skala agresivitas yang terdiri dari 24 aitem. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment dengan bantuan IBM SPSS Statistics 25 dan diperoleh hasil sebesar 0,518 dengan signifikansi p = 0,000. Artinya, terdapat korelasi atau hubungan yang positif antara variabel loneliness dengan perilaku agresi pada remaja fatherless di Surabaya. Semakin tinggi loneliness yang terjadi pada remaja fatherless di Surabaya, maka semakin tinggi pula timbulnya perilaku agresi pada remaja fatherless di Surabaya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat loneliness pada remaja fatherless di Surabaya, maka semakin rendah pula tingkat perilaku agresi yang akan timbul pada remaja fatherless di Surabaya

    Optimism and Subjective Well Being Of Nurses On The Covid- 19 Pandemic Situation

    Get PDF
    Subjective Well Being is very influential in all aspects of human life, including for nurses. This is inseparable from the optimism and meaningfulness of life owned by nurses. The purpose of this study was to test empirically wheter optimism and meaningfulness of life affected the subjective well being of nurses during the COVID 19 pandemic. The study participants were 50 nurses who worked in a hospital in pamekasan, Madura with experience as a COVID 19 volunter or had previosly served treating COVID patients 19. The benifit of this research is to increase the reference for hospitals and nurses in increasing the subjective well being of nurses. This study used quantitative research method with quota random sampling. The Person Correlation r score shows the number 0.584 with p = 0.00; because p <which means the level of correlation between the variable optimism and subjective well being.Keywords: Subjective Well Being, Optimis

    Resiliensi terhadap Tekanan Pekerjaan Pada Staf Lapangan Perusahaan Konstruksi di Surabaya

    Get PDF
    Pembangunan infrastruktur di era milenial saat ini sangat pesat. Pencapaian pembangunan infrastruktur yang sukses sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang resiliensi para staf lapangan dalam menghadapi tekanan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara (analisa studi deskriptif). Subjek penelitian adalah staf lapangan perusahaan konstruksi. Wawancara dilakukan dengan merujuk pada 7 faktor resiliensi, yaitu: emotional regulation, impulse control, emphaty, optimism, causal analysis, self-efficacy dan reaching-out. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan dalam penelitian ini memiliki resiliensi terutama dalam hal emotional regulation, causal analysis, dan emphaty. Akan tetapi, partisipan masih kurang bisa mengendalikan impuls dalam proyek, kemudian kurang optimis dalam menyelesaikan pekerjaan dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi berjalannya suatu proyek salah satunya material. Partisipan juga masih kurang dalam efikasi diri dan pencapaian diri mereka ke depannya.Kata kunci : resiliensi staf lapangan, kontrakto

    Cognitive Dissonance and Resilience in Facing Covid-19 Pandemic

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic that lasted for the past 1 year in Indonesia has become a phenomenon which caused many changes in social behavior. One of the social behavior changes is due to the cognitive dissonance experienced by the community as a form of psychological discomfort due to the government's inconsistency in handling the conditions of the outbreak. Resilience is a psychological resource that can help individuals reduce psychological discomfort and adapt for changes in facing the Covid-19 pandemic. This study aims to analyze whether there is a relationship between cognitive dissonance and community resilience related to the Covid-19 pandemic. This study uses a quantitative approach. Data were collected using a questionnaire, as a modification from the Wagnild & Young Resilience scale (1993), as well as the Cognitive Dissonance scale which was compiled by the author based on the aspects explained by Festinger (Sarwono 2006). The research subjects were 52 people who were obtained by sending a questionnaire via google form. Data analysis using product moment correlation. From the data analysis, the value of r = 0.302 with a p value of 0.030 (p <0.05). The results of this study indicate that there is a relationship between cognitive dissonance and resilience. The results of this study also prove that the discomfort thinking due to cognitive dissonance is associated with high resilience.Keywords: Cognitive dissonance, resilience, covid-19 pandemi

    Faktor Produksi Ujaran Kebencian melalui Media Sosial

    Get PDF
    Ujaran kebencian memiliki efek tidak langsung pada cara orang berkomunikasi satu sama lain, mengubah kontak dari dunia fisik ke dunia maya. Pengetahuan adalah hal terpenting di era teknologi modern agar semua orang tahu apa yang terjadi di berbagai belahan dunia. Dengan tersedianya media sosial sebagai sarana penyebaran informasi yang dibutuhkan menjadikan pola masyarakat mengalami pergeseran, baik secara tersirat atau tak tampak, hingga budaya, etika dan norma menjadi bias dan menimbulkan konflik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pelaku melakukan ujaran dalam media sosial Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dari ujaran kebencian di media sosial seperti instagram, twitter, facebook yang mengarah pada bentuk penghinaan, menghasut, provokasi politik, sosial, ekonomi dan agama; serta wawancara dengan beberapa wawancara dari pengguna media sosial berjumlah 2 orang yang memiliki media sosial dengan ujaran kebencian pada akunnya. Analisis data menggunakan dengan pengkodean, dan memverifikasi data. Hasil penelitian ini adalah faktor penyebab pelaku melakukan ujaran kebencian terdiri dari faktor keadaan psikologis individu yaitu kejiwaan, faktor lingkungan, faktor sarana, fasilitas dan kemajuan teknologi, faktor kurangnya kontrol sosial, faktor ketidaktahuan masyarakat, dan faktor kepentingan masyaraka

    Perception of Social Stigma and Subjective Well Being of Nurses On The Covid-19 Pandemic Situation

    Get PDF
    Subjective well being of nurses affects all aspects of the life. Today, many nurses feel anxiety, fear, and dissatisfied in the life. Many factors causes this condition on the Covid-19 pandemic situation, including perception of social stigma. This study aims to identify the relationship between perceptions of social stigma and subjective well-being of nurses on the Covid-19 pandemic situation. This study can be a reference for nurses to increasing subjective well being. The subject is 50 nurse who helping Covid-19 patients at a referral covid-19 hospital in Surabaya. This study used quantitative research method with quota random sampling. The instruments of data collection were the Subjective Well Being Scale and the Social Stigma Perception Scale. The data analysis used was the Spearman Brown correlation test. The result of the data test is that the social stigma perception variable does not have a correlation with the subjective well being variable, with a significance value of 0.133. This means that social stigma perceptions cannot predict the subjective well being felt by nurses during the Covid-19 pandemic.Keywords: subjective well being; perception of social stigma

    Self regulated learning mahasiswa bekerja: Peran kemampuan manajemen waktu dan efikasi diri

    Get PDF
    This study uses a correlational quantitative research design to determine (1) the relationship between time management skills and self-efficacy with self-regulated learning of working students (2) the relationship between time management abilities and self-regulated learning of working students (3) the relationship between self-efficacy and self-regulation learning students work. There were 112 participants in this study who were obtained through accidental sampling techniques. The analysis technique uses multiple regression analysis to determine the direction and influence of time management abilities and self-efficacy on self-regulated learning in working students. Measuring tools used are self-regulated learning scale, time management ability scale and self-efficacy scale. The results of this study reveal that time management skills and self-efficacy have a significant relationship to student self-regulated learning at work. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional untuk mengetahui (1) hubungan antara kemampuan manajemen waktu dan efikasi diri dengan self regulated learning mahasiswa bekerja (2) hubungan antara kemampuan manajemen waktu dengan self regulated learning mahasiswa bekerja (3) hubungan antara efikasi diri dengan self regulated learning mahasiswa bekerja. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 112 subjek yang diperoleh melakui teknik accidental sampling. Teknik analisis menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui arah dan pengaruh kemampuan manajemen waktu dan efikasi diri terhadap self regulated learning pada mahasiswa bekerja. Alat ukur yang digunakan yaitu skala self regulated learning, skala kemampuan manajemen waktu dan skala efikasi diri. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kemampuan manajemen waktu dan efikasi diri mempunyai hubungan yang signifikan terhadap self regulated learning mahasiswa bekerja

    Efek Mediasi Dukungan Sosial terhadap Religiusitas dan Resiliensi Mahasiswa Santri selama Pandemi COVID-19

    Get PDF
    This study aims to examine the relationship between religiosity and resilience and the role of social support as a mediating variable. This study used correlational quantitative method. There were 367 participants who were selected based on the cluster random sampling technique. Data analysis used mediation regression analysis. The results showed that religiosity has a positive and significant relationship with resilience and social support has a role as a partial mediator in the relationship between religiosity and resilience. Resilience development can be done by developing religiosity as an individual psychological resource accompanied by the provision of social support by religious institutions as an external resource
    corecore